gaya pacaran anak jaman sekarang
Seperti apa kiranya
gaya pacaran anak jaman sekarang ? Mungkin Anda berpendapat bahwa anak sekarang
itu pergaulannya juah lebih luas dibandingkan anak dahulu (orang tua kita
misalnya). Penulis sendiri telah melakukan survey sebelum tulisan ini dimuat.
Penulis mengambil sekitar 20 responden untuk mengetahui bagaimana gaya pacaran
anak zaman sekarang. 9 (sembilan) diantaranya menjawab bahwa pacaran anak zaman
sekarang itu cenderung menuju ke arah intim (sex), namun 11 (sebelas)
diantaranya menjawab bahwa pacaran sekarang masih normal dan masih dalam batas
kewajaran saja. Penulis mengaku bingung dengan hasil ini, sepertinya hasil ini
terbalik atau bahkan tertukar. Tetapi ternyata setelah dicocokkan dengan data
yang sudah valid, memang benar adanya. Bagaimana penadapat Anda menganai hal
ini? Akankah moral para pelajar harapan bangsa ini akan terus merosot dan
menurun setiap harinya?
Jika kita flashback
ke arah taun 80 an (masa dimana orang tua kita rata-rata berada di era remaja
pada saat itu), anak taun 80 an itu sama sekali tidak mengarah ke orientasi
untuk berhubungan intim dengan pasangannya, namun mereka cenderung menganggap
kekasih mereka itu sebagai partner ataupun kerabat. Segala macam hal yang
mengarah ke arah ke intiman itu sangatlah tabu bagi mereka. Era 80 an itu
adalah masa-masa di mana banyak pasangan yang menggunakan kendaraan sepeda
sebagai alat untuk transportasinya. Ada sebagian pula yang menggunakan sepeda
motor. Perlu diketahui, bahwa sesorang yang mempunyai sepeda motor saat itu
adalah orang yang dianggap paling mampu dibanding yang lainnya. Mereka yang
menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasinya dinilai sebagai kalangan menak
(Bahasa Belanda yang artinya golongan orang kaya dan berada).
Bila dibandingkan
dengan kamu 80 an tadi, sudah jelah bahwa gaya pacaran anak sekarang sangatlah
jauh berbeda dan berbanding terbalik dengan gaya pacaran anak taun 80 an itu.
Anak sekarang apabila berpacaran selalu merasa bahwa pasangannya adalah soulmate
dia. Padahal belum tentu hal itu terjadi. Bisa saja suatu saat mereka putus,
lalu kemudian salah satu dari mereka ada yang bunuh diri. Biasanya, jika salah
sorang bunuh diri, maka pasangannya akan merasa sangat bersalah dan sangat
menyesalinya. Maka, jalan satu-satunya adalah dengan ikut juga mengakhiri
hidupnya. Hal itu tentu sangat dilaranag oleh agama. Agama mana pun tidak ada
yang mengajarkan bahwa tindakan mengakhiri nyawa (ex: bunuh diri) itu adalah
tindakan yang benar. Oleh karena itu, sudah sepatutnya anak zaman sekarang
lebih banyak mendapat siraman rohani dinbanding dengan siraman jasmani.
Kembali ke jaman 80
tadi, orang yang menggunakan sepeda motor dikatakan menak. Tapi sekarang? Motor
adalah kendaraan yang sudah bisa dijangkau oleh kalangan manapun. Kendaraan
tersebut sudah tidak asing lagi jaman sekarang ini. Penulis pernah mendengar
celetukan dari salah seorang teman, dia berkata seperti ini “ Kalo mau dapet
cewe cantik tu rumusnya kaya gini : GANTENG,PUTIH,TAJIR,BER MOBIL,BER MOTOR
(Minimal Ninja RR) “ Penulis sempat tertawa terbahak-bahak mendengar celetukan
itu. Lalu kemudian penulis berpikir “ Kalo cewe yang mentingin kaya gitu mah
mati aja lo. Cuma menuh-menuhin bumi ! “ Tuhan itu menciptakan mahluknya dengan
berbagai variasi bentuk dengan keunikan masing-masing. Kalau mau yang seperti apa
yang ada di kriteria, memang ada. Tetapi tidak semua manusia seperti demikian.
Kalau semua manusia diciptakan seragam, tidak akan ada keaneka ragaman di bumi
pertiwi ini. Itulah kenapa Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai keunikan
dan variasi yang tentunya bermacam-macam.
Oke, itu tadi
sedikit intermezo. Sekarang mari meneliti fakta yang terjadi di masyarakat.
Kebanyakan anak muda sekarang, khususnya anak SMA dan anak kuliahan melakukan
gaya pacaran dengan cara masing-masing. Penulis kembali meneliti tentang
kejadian ini. Penulis meneliti 10 responden. 7 (tujuh) diantaranya melakukan
hubungan intim setelah 2minggu masa pacaran. Sedang 3 (tiga) lainnya menjawab
tetap menjaga kesucian sampai malam pertama nanti. Hasil tersebut memang tidak
aneh, mengingat gaya pergaulan anak jaman sekarang memang banyak yang menjurus
ke arah demikian. Jika hal ini tidak ingin terus berlangsung, maka pihak orang
tua harus banyak menanamkan pendidikan agamis lebih kepada anak-anaknya. Jika
hal itu bisa dilakukan, bukan tidak mungkin tindakan seperti demikian lambat
laun akan menghilang dan moral anak bangsa perlahan-lahan akan naik kembali.
Semoga saja hal itu bisa terwujud. Amin.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda